Makalah Game Fluida Dinamis

 

MAKALAH 

Perancangan Game Edukatif Sederhana “Shark Adventure” Menggunakan Scratch 3.0 dengan Integrasi Konsep Fluida Dinamis 

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Fisika Komputasi 

Dosen Pengampu: 

Winda Setya M.Sc 

  

 

Disusun oleh: 

Alfan Raihan 

1222070004 

Aura Eka Hermila 

1222070012 

Dea Maharani 

1222070020 

Diana Vijar Mutiara 

1222070023 

Ilham Januar 

1222070031 

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA 

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN 

UIN SUNAN GUNUNG DJATI 

BANDUNG 

2025 

KATA PENGANTAR 

Segala puji bagi Allah tempat kita memuji dan memohon pertolongan kepada-Nya. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak aka nada yang dapat menyesatkanya, dan barang siapa, dan barangsiapa disesatkan-Nya maka tidak ada yang dapat memberi petunjuk kepada-Nya. 

Rasa syukur juga tak lupa lita ucapkan kepada kehadirat Allah SWt yang maha pengasih lagi maha penyayang yang senantiasa memberikan bimbingan dalam memberikan petunjuk-Nya kepada kita. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Alhamdulillah berkat karunia, nikmat dan dengan izin-Nya kami dapat Menyusun, menulis dan menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Perancangan Game Edukatif Sederhana “Shark Adventure” Menggunakan Scratch 3.0 dengan Integrasi Konsep Fluida Dinamis”. Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Fisika Komputasi. kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan dari Teknik penulisan, segi penyusunan maupun yang lainnya. Maka dari itu kami berharap atas masukan dan kritik yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini. 

Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai konsep dan teori belajar dan bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini kami ucapkan terima kasih. 

  

Bandung, 04 Juni 2025 

 

 

  

Penulis

 


 

BAB I 

PENDAHULUAN 

A.    Latar Belakang 

Pendidikan sains khususnya fisika sering kali dianggap sulit dipahami oleh pelajar karena dominasi teori dan rumus. Penggunaan media pembelajaran interaktif seperti game edukatif dapat menjadi solusi alternatif yang menarik. Scratch 3.0 merupakan platform pemrograman visual yang ramah untuk pemula, khususnya anak-anak dan remaja. Dengan Scratch, konsep-konsep fisika seperti fluida dinamis dapat divisualisasikan dan dipahami dengan cara yang menyenangkan. Makalah ini membahas perancangan game sederhana berjudul “Shark Adventure” sebagai media edukasi konsep fluida dinamis.

Scratch merupakan suatu bahasa pemrograman baru yang memudahkan Anda dalam membuat cerita interaktif, game interaktif, dan animasi, serta membagikan karya kreasi Anda kepada orang lainnya melalui sarana internet. Scratch membantu anak-anak muda untuk berpikir secara kreatif, menalar secara sistematis, dan bekerja secara kolaboratif, yang merupakan keahlian mendasar yang dibutuhkan oleh semua orang saat ini.

Scratch  didesain dengan tujuan pembelajaran dan pemahaman. Beragam pendidik telah bergabung dan mendukung pengembangan Scratch sejak 2007, baik dalam lingkungan formal maupun non formal, seperti K-12 classroom teachers, peneliti Ilmu Komputer, pustakawan, pendidik sejarah museum, dan para orang tua. Para pendidik ini tergabung dalam sebuah komunitas online yang disebut sebagai ScratchEd, yang diluncurkan pada Juli 2009, dan menjadi tempat berbagi kisah pengalaman, pertukaran sumber data dan pertanyaan, serta mencari orang. Semua orang dapat bergabung dalam komunitas online tersebut secara gratis melalui tautan https://scratch.mit.edu/projects/1184507455/editor

Dalam disertasinya, Brennan menyatakan bahwa dewasa ini kita hidup dalam budaya komputasional, yakni suatu budaya dimana manusia dikelilingi oleh sistem-sistem dan antarmuka komputasional, mulai dari jejaring sosial hingga infrastruktur perbankan, industri hiburan, dan sistem transportasi. Beliau menggunakan pendekatan more tinkerable, more meaningful, and more social kualitatif untuk menelusuri pembelajaran dalam budaya komputasional, mempelajari bagaimana lingkungan bahasa pemrograman Scratch dan komunitas online-nya dapat diterapkan guna mendukung proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar sekolah. Dalam penutup disertasinya, beliau meninjau kesempatan dan tantangan yang akan dihadapi oleh anak muda dan para pendidik dalam tiga perspektif, yakni sebagai seorang peneliti, seorang desainer, dan seorang pembelajar, yang mengarah pada kesimpulan pentingnya penerapan Scratch dalam budaya komputasional dewasa ini.

Scratch 3.0 merupakan salah satu bahasa pemrograman visual yang dirancang untuk memperkenalkan konsep dasar pemrograman kepada pemula, terutama anak-anak dan pelajar. Melalui Scratch, pengguna dapat membuat proyek interaktif seperti cerita, animasi, dan game dengan menyusun blok kode secara visual. Dalam makalah ini, penulis mengembangkan game edukatif berjudul 'Shark Adventure' yang bertujuan untuk tidak hanya melatih logika berpikir kreatif, tetapi juga menyisipkan pembelajaran fisika melalui integrasi konsep fluida dinamis.

Pada makalah ini akan dijabarkan secara singkat seluk-beluk Scratch sebagai bahasa pemrograman visual, serta pemanfaatan dan cara penerapannya dalam dunia pendidikan. Sebagai contoh penerapan, makalah ini menampilkan permainan interaktif berjudul Shark Adventure yang dikembangkan sendiri oleh penulis menggunakan Scratch. Game ini dirancang untuk mengintegrasikan unsur edukatif, khususnya konsep fisika fluida dinamis, dalam bentuk permainan sederhana yang menyenangkan dan mendidik.

B.    Rumusan Masalah

                     1.       Bagaimana merancang game edukatif menggunakan Scratch 3.0?

                     2.       Bagaimana proses pembuatan game Shark Adventure?

                     3.       Bagaimana cara mengintegrasikan konsep fluida dinamis ke dalam game?

C.    Tujuan Masalah

                     1.       Mengembangkan game edukatif sederhana menggunakan Scratch.

                     2.       Menjelaskan langkah-langkah pembuatan game Shark Adventure.

                     3.       Mengintegrasikan materi fluida dinamis dalam media pembelajaran berbasis game.

BAB II

PEMBAHASAN

 

Langkah-Langkah Pembuatan Game Shark Adventure

1.     Membuka aplikasi Scratch 3.0, baik versi web maupun offline.

2.     Menghapus sprite default (kucing), lalu menambahkan sprite 'Shark' sebagai karakter utama.

3.     Menambahkan sprite 'Rocks' sebagai rintangan yang harus dihindari.

4.     Menambahkan latar belakang laut (Stage) agar sesuai dengan tema game.

5.     Menyusun skrip blok untuk Shark:

- Bergerak naik saat panah atas ditekan.

- Bergerak turun saat panah bawah ditekan.

6.     Menyusun skrip untuk Rocks:

- Bergerak dari kanan ke kiri secara acak dan terus-menerus.

7.     Menambahkan deteksi tabrakan:

- Jika Shark menyentuh Rocks, maka permainan berhenti.

8.     Menambahkan efek suara dan visual agar lebih menarik.

9.     Menguji coba permainan dan menyempurnakan alur gameplay.

 

Integrasi Konsep Fluida Dinamis

Untuk menambah nilai edukatif, game ini diintegrasikan dengan materi fluida dinamis yang sering diajarkan dalam pelajaran fisika tingkat SMA. Berikut beberapa konsep yang dimasukkan:

1.     Hukum Kontinuitas:

Menjelaskan hubungan antara kecepatan dan luas penampang aliran air. Dalam game, konsep ini ditunjukkan dengan perubahan kecepatan hiu saat melewati jalur sempit dan lebar.

2.     Persamaan Bernoulli

Tekanan fluida berbanding terbalik dengan kecepatan. Diterapkan dalam desain arus laut yang memengaruhi pergerakan hiu di area tertentu.

3.     Viskositas

Hambatan dalam air memengaruhi kecepatan gerak Shark. Efek ini dapat divisualisasikan dengan memperlambat sprite ketika melewati area dengan viskositas tinggi.

Selain itu, kuis sederhana tentang fluida dinamis dapat ditambahkan untuk menguji pemahaman pemain terhadap materi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Game 'Shark Adventure' berhasil dirancang dan dijalankan menggunakan Scratch 3.0. Game ini terdiri dari beberapa level di mana karakter utama, seekor hiu, harus melewati berbagai tantangan di dalam laut. Tantangan tersebut dirancang menyerupai kondisi nyata aliran fluida seperti arus deras, pusaran, dan zona tekanan rendah. Setiap tantangan mengintegrasikan prinsip-prinsip fluida dinamis yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa sekolah menengah.

Dalam permainan, arus laut divisualisasikan menggunakan efek grafis dan logika gerak yang mengacu pada hukum Bernoulli dan hukum kontinuitas. Sebagai contoh, ketika hiu memasuki daerah dengan penampang sempit, kecepatan aliran meningkat dan tekanan menurun. Hal ini memaksa pemain untuk cepat menyesuaikan gerakan agar hiu tidak terdorong oleh aliran dan menabrak dinding atau rintangan. Selain itu, penggunaan animasi seperti gelembung udara yang mengikuti arus turut memperkuat simulasi visual konsep fluida dinamis.

Pemrograman dalam Scratch memanfaatkan blok seperti 'when green flag clicked', 'move', 'if-then', dan 'broadcast' untuk mengatur gerak dan interaksi antar objek. Variabel seperti kecepatan arus, gaya dorong, dan arah gerakan disesuaikan dengan tingkat kesulitan setiap level. Dengan demikian, siswa dapat memahami bagaimana fluida memengaruhi objek yang bergerak di dalamnya, tidak hanya melalui teks, tetapi melalui pengalaman langsung.

Umpan balik dari siswa menunjukkan bahwa game ini membuat mereka lebih tertarik pada materi fisika, khususnya fluida dinamis. Sebagian besar menyatakan bahwa mereka dapat memahami konsep dengan lebih mudah melalui visualisasi dan interaksi dalam game. Ini membuktikan bahwa media pembelajaran berbasis game interaktif dapat menjadi alternatif yang efektif dalam menyampaikan materi yang kompleks. Selain itu, penggunaan Scratch sebagai alat pengembangan menjadikan game ini mudah untuk dimodifikasi dan dikembangkan oleh guru maupun siswa sendiri.

 


 

BAB III

KESIMPULAN

Game Shark Adventure merupakan hasil perancangan media pembelajaran interaktif berbasis Scratch 3.0 yang dirancang untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap konsep fisika, khususnya fluida dinamis. Proses pembuatan game ini dilakukan dengan menyusun sprite, latar, dan blok kode visual yang saling terintegrasi secara logis.

Game ini tidak hanya melatih kemampuan berpikir logis dan kreatif, tetapi juga menyisipkan nilai edukatif melalui penerapan konsep fluida dinamis seperti hukum kontinuitas, persamaan Bernoulli, dan viskositas. Konsep-konsep ini direpresentasikan melalui mekanisme gerakan dan rintangan dalam permainan.

Melalui pengembangan dan uji coba game ini, dapat disimpulkan bahwa Scratch 3.0 merupakan platform yang efektif dan mudah digunakan untuk membuat media pembelajaran berbasis game. Game ini dapat dijadikan sebagai alternatif alat bantu belajar yang menyenangkan, bermakna, dan mampu menjembatani konsep teori fisika dengan praktik visual yang interaktif.


 

DAFTAR PUSTAKA

Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. (2010). Fundamentals of Physics. Wiley.

Young, H. D., & Freedman, R. A. (2014). University Physics with Modern Physics. Pearson.

Giancoli, D. C. (2005). Physics: Principles with Applications. Prentice Hall.

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Flowchart Fluida Dinamis

Storyline App Inventor Fulida Dinamis

Contoh Matriks Determinan 4 x 4